Apps buatan Israel yang sering kalian pakai sehari-hari
Terdapat aplikasi-aplikasi baik di Playstore maupun Appstore yang cukup digandrungi oleh pengguna smartphone di seluruh dunia, termasuk Indonesia, baik di bidang transportasi, games, dan sebagainya. Aplikasi-aplikasi tersebut sebenarnya buatan Israel namun berlindung di balik nama-nama perusahaan "bayangan" untuk menutupi kedoknya, aplikasi yang membuat penggunanya sadar tidak sadar telah mendonasikan milayaran dolar ke kantong para kriminal penjajah untuk melancarkan genosida mereka di Gaza, Palestina. Fakta di balik aplikasi-aplikasi tersebut, sebagaimana dirujuk dari salah satu media berita terpercaya, Al Mayadeen, disajikan pada halaman ini dalam bahasa Indonesia.
Bumi Langit
8/5/20254 min read
Following are the video's subtitle and its translation version in Bahasa Indonesia (Video Source: Al Mayadeen, 2025, https://youtu.be/enx3syAChWM?si=SYDNklE6gc1dNBaI)
Did you know that the app you might have downloaded and regularly engaged with is run by Israeli spies and ex-members of Israeli occupation forces? Or how deep those forces are embedded in your phone, your data, and your everyday life? From editing apps and games to ride hailing and public transport platforms, billion dollar tech engines are fueling Israel's economy, and by extension, it's War in Gaza.
Tahukah Anda bahwa aplikasi yang mungkin telah Anda unduh dan gunakan secara rutin dijalankan oleh mata-mata Israel dan mantan anggota pasukan pendudukan Israel? Atau seberapa dalam kekuatan-kekuatan itu tertanam dalam ponsel, data, dan kehidupan sehari-hari Anda? Mulai dari aplikasi pengeditan dan permainan hingga platform pemesanan kendaraan dan transportasi umum, mesin-mesin teknologi bernilai miliaran dolar mendorong perekonomian Israel, dan dengan demikian, juga Perang di Gaza.
But it doesn't stop here. Many of the app's developers come straight out of unit 8200, the notorious Israeli cyber intelligence unit.
Tetapi tidak berhenti sampai disitu saja Banyak pengembang aplikasi ini berasal dari unit 8200, unit intelijen siber Israel yang terkenal kejam.
Take Facetune for instance. With over 50 million downloads, did you know that its co-founder Yaron Inger spent 5 years in unit 8200?
Ambil contoh Facetune. Dengan lebih dari 50 juta unduhan, tahukah Anda bahwa salah satu pendirinya, Yaron Inger, telah bekerja selama 5 tahun di unit 8200?
or Moovit, an urban transportation app with nearly a billion users, was founded by several ex-IOF soldiers, including Nir Erez, who spent years at the IOF's specialist computing center known as Mamram, which Israeli propaganda says creates "cyber warriors". As the unit that runs the military's internet, Mamram is central to Israel's genocide in the Gaza Strip.
atau Moovit, sebuah aplikasi transportasi perkotaan dengan hampir satu miliar pengguna, didirikan oleh beberapa mantan tentara IOF, termasuk Nir Erez, yang menghabiskan waktu bertahun-tahun di pusat komputasi spesialis IOF yang dikenal sebagai Mamram, yang menurut propaganda Israel menciptakan "pejuang siber". Sebagai unit yang menjalankan internet militer, Mamram merupakan pusat genosida Israel di Jalur Gaza.
And what about (IAI) Supersonic? With estimated annual revenues of $23 million, this Israeli gaming company is behind viral hits like Going Balls, Trash Tycoon, and Bridge Race. But here's what they don't tell you. Its founder, Nadav Ashkenazy, served seven and a half years in the Israeli Occupation Forces and eventually becoming head of operations in the Israeli Air Force.
Bagaimana dengan (IAI) Supersonic? Dengan perkiraan pendapatan tahunan sebesar $23 juta, perusahaan game asal Israel ini berada di balik game-game populer seperti Going Balls, Trash Tycoon, dan Bridge Race. Namun, inilah yang tidak mereka beritahukan kepada Anda. Pendirinya, Nadav Ashkenazy, pernah bertugas selama tujuh setengah tahun di Pasukan Pendudukan Israel dan akhirnya menjadi kepala operasi di Angkatan Udara Israel.
These apps aren't just about profit. They're about soft power. They extract your data, monitor your behavior, and funnel billions back into a genocidal economy that thrives on blood and permanent war. But most users have no clue, these apps are Israeli.
Aplikasi-aplikasi ini bukan hanya tentang keuntungan. Mereka adalah tentang kekuatan lunak. Mereka mengekstrak data Anda, memantau perilaku Anda, dan menyalurkan miliaran dolar ke dalam ekonomi genosida yang tumbuh subur di atas darah dan perang permanen. Namun sebagian besar pengguna tidak tahu bahwa aplikasi-aplikasi ini berasal dari Israel.
And that's not a coincidence, it's by design. Many operate under shell companies, vague names, and opaque ownership structures. But make no mistake, these tools are part of a digital empire built on apartheid and surveillance. As Gaza bleeds under Israeli aggression, these apps continue to rake in profits, paying taxes to a system orchestrating a genocide.
Dan itu bukan kebetulan, melainkan memang sudah dirancang. Banyak yang beroperasi di bawah perusahaan cangkang, nama yang tidak jelas, dan struktur kepemilikan yang tidak jelas. Namun jangan salah, alat-alat ini adalah bagian dari kerajaan digital yang dibangun di atas apartheid dan pengawasan. Ketika Gaza berdarah-darah di bawah agresi Israel, aplikasi-aplikasi ini terus mengeruk keuntungan, membayar pajak kepada sistem yang mengorkestrasi genosida.
Playtika, the maker of popular gambling games, generates over 2.5 billion in annual revenue, feeding substantial tax revenue into Israel's war machine, held by Uri Shahak, son of former Israeli army chief Amnon Lipkin Shahak, The company's military ties run deep. A 2022 report revealed that 14% of Platika staff had been called up as reservist to actively serve in Israel's war on Gaza.
Playtika, pembuat permainan judi populer, menghasilkan lebih dari 2,5 miliar dalam pendapatan tahunan, memberikan pemasukan pajak yang substansial ke dalam mesin perang Israel, yang dipegang oleh Uri Shahak, putra mantan kepala tentara Israel Amnon Lipkin Shahak, Hubungan militer perusahaan ini sangat dalam. Sebuah laporan pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa 14% staf Platika telah dipanggil sebagai cadangan untuk secara aktif melayani dalam perang Israel di Gaza.
Now when I say that your every move is being surveilled, I mean that quite literally.
Sekarang, ketika saya mengatakan bahwa setiap gerakan Anda sedang diawasi, maksud saya ia benar-benar secara harfiah bahwa setiap gerakan Anda sedang diawasi.
Gett, focused on corporate passengers and is particularly popular in London as a way to hail black cabs was founded by ex-Unit 8200 Roy More and Shahar Waiser.
Gett, sebuah perusahaan transportasi yang berfokus pada penumpang korporat dan terkenal di London sebagai aplikasi pemesanan taksi hitam (black cabs), didirikan oleh mantan anggota Unit 8200, Roy More dan Shahar Waiser.
Another notable GPS navigation app is Waze, probably the most famous Israeli app of the last decade, which was also founded by ex-Unit 8200 spies and acquired by Google in 2013 for $1.3 billion.
Aplikasi navigasi GPS terkenal lainnya adalah Waze, mungkin aplikasi Israel yang paling terkenal dalam dekade terakhir, yang juga didirikan oleh mantan mata-mata Unit 8200 dan diakuisisi oleh Google pada tahun 2013 dengan harga $ 1,3 miliar.
In other words, in today's world, if you don't question who's behind these digital giants, your clicks might be complicit in the ongoing genocide in Gaza.
Dengan kata lain, di dunia saat ini, jika Anda tidak mempertanyakan siapa yang berada di balik raksasa-raksasa digital ini, klik-klik Anda bisa jadi terlibat dalam genosida yang sedang berlangsung di Gaza.

baktikita-masadepan.com ยฉ 2025