Criminals under rubbles
Stories behind the Noble Revenge & Most Severe Punishment
26 Juni 2025
Pesan Imam Khamenei, Pemimpin Tertinggi (Supreme Leader) Republik Islam Iran yang membahas tentang serangan rezim zionis kepada Iran dan kehancuran rezim tersebut di bawah pukulan Iran, campur tangan sia-sia AS untuk rezim zionis, dan Kemenangan gilang gemilang bangsa Iran.
"Dengan Nama ALLAH Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
Salam dan doa terbaik saya untuk bangsa Iran yang tercinta dan agung. Pertama, saya ingin menghidupkan kembali memori dan memuliakan Para Syuhada terhormat dari peristiwa terkini, para jenderal dan ilmuwan yang syahid, yang sungguh-sungguh berharga bagi Republik Islam. Mereka mengabdikan hidupnya untuk melayani masyarakat. Hari ini, mereka berada di Sisi ALLAH menerima reward atas jasa-jasa luar biasa mereka, Insya ALLAH.
Saya merasa perlu menyampaikan ucapan selamat kepada bangsa Iran yang agung. Saya mengucapkan selamat atas beberapa alasan.
Pertama-tama, saya mengucapkan selamat atas kemenangan Iran atas rezim zionis yang sesat karena dengan segala keributan dan klaim mereka, rezim ini secara praktis tumbang dan hancur di bawah pukulan Republik Islam. Tidak pernah terlintas dalam benak rezim zionis tersebut bahwa Republik Islam dapat memberikan pukulan seperti itu kepada mereka, dan mereka tidak pernah membayangkan hal semacam itu dapat terjadi pada mereka, tetapi inilah yang terjadi.
Kami bersyukur kepada ALLAH yang telah membantu Angkatan Bersenjata kami. Mereka mampu menembus pertahanan canggih dan berlapis-lapis musuh, serta menghancurkan banyak wilayah perkotaan dan militer mereka [rezim zionis] di bawah tekanan serangan rudal Iran dan senjata canggihnya. Ini adalah salah satu berkah Ilahi terbesar. Ini memberi pelajaran kepada rezim zionis tersebut bahwa menyerang Republik Islam Iran membawa konsekuensi harga yang mahal bagi mereka. Hal itu akan merugikan mereka. Hal itu akan mengakibatkan dan mendatangkan kerugian besar bagi mereka. Dan Alhamdulillah, ini telah terjadi. Kehormatan ini berkat Angkatan Bersenjata kita dan rakyat kita yang tercinta yang telah membangun, melatih, dan mendukung Angkatan Bersenjata ini dari dalam diri mereka sendiri, memampukan dan memberdayakan mereka untuk melaksanakan tugas yang begitu besar.
Ucapan selamat kedua saya terkait kemenangan Iran tercinta atas rezim AS. Rezim AS terlibat langsung dalam perang karena merasa jika tidak, rezim zionis akan hancur total. Mereka memasuki perang untuk menyelamatkan rezim itu, tetapi tidak mencapai apa pun. Mereka menyerang fasilitas nuklir kami, yang tentu saja layak diadili di pengadilan internasional. Namun, mereka tidak mampu mencapai sesuatu yang signifikan. Presiden AS menggunakan bahasa berlebihan yang aneh untuk menggambarkan apa yang terjadi. Jelas, dia butuh berlebih-lebihan seperti itu. Siapa pun yang mendengar ucapannya tahu bahwa di balik kata-katanya ada kebenaran lain: mereka gagal. Mereka tidak mencapai tujuan dan melebih-lebihkan untuk menutupi kebenaran.
Di sini juga, Republik Islam menang dan memberikan tamparan keras kepada AS. Iran menyerang dan merusak Pangkalan Udara Al-Udeid, salah satu pangkalan kunci AS di kawasan [Asia Barat]. Orang yang sama yang melebih-lebihkan klaim sebelumnya, mencoba meremehkan ini dengan mengatakan tidak ada hal yang besar terjadi. Padahal, peristiwa besar telah terjadi. Fakta bahwa Republik Islam memiliki akses ke pusat-pusat penting AS di kawasan dan bisa bertindak kapan pun diperlukan adalah hal yang signifikan. Ini sangat penting. Aksi seperti ini dapat terulang di masa depan. Jika sampai terjadi agresi, sang musuh, si penyerang, pasti akan membayar mahal.
Ucapan selamat ketiga saya adalah untuk persatuan dan solidaritas luar biasa yang ditunjukkan bangsa Iran. Alhamdulillah, bangsa dengan sekitar 90 juta jiwa berdiri bersama, bersatu dalam suara, bahu-membahu, dan tidak menunjukkan perbedaan dalam tuntutan atau tujuan mereka. Mereka berdiri bersama, meneriakkan slogan, bersuara, dan mendukung aksi Angkatan Bersenjata, dan ini akan terus berlanjut di masa depan. Bangsa Iran menunjukkan kebesaran dan karakter istimewanya dalam peristiwa ini. Mereka membuktikan bahwa ketika diperlukan, suara persatuan akan terdengar dari bangsa ini, dan alhamdulillah, itulah yang terjadi.
Poin penting yang ingin saya tekankan dalam pidato saya adalah bahwa dalam salah satu pidatonya, Presiden Amerika Serikat menyatakan bahwa Iran harus menyerah. Menyerah! Isunya bukan lagi tentang pengayaan uranium atau industri nuklir. Ini tentang Iran harus menyerah. Tidak perlu dikatakan lagi, pernyataan ini terlalu besar untuk keluar dari mulut presiden AS. Bagi Iran yang agung, bangsa dengan sejarah panjang, budaya kaya, dan tekad nasional yang kuat, omongan tentang menyerah hanyalah olokan di mata mereka yang benar-benar mengenal rakyat Iran. Namun pernyataannya itu mengungkapkan sebuah kenyataan, yaitu bahwa AS telah secara aktif menentang dan berusaha untuk menyakiti Iran yang Islami sejak awal Revolusi. Dan setiap kali, mereka datang dengan dalih baru. Suatu waktu, mereka berdalih tentang hak asasi manusia. Di lain waktu, membela demokrasi. Kemudian, hak-hak perempuan. Kadang-kadang pengayaan uranium, dan di lain waktu isu nuklir itu sendiri. Atau masalah pengembangan rudal. Mereka memunculkan berbagai macam dalih. Namun pada intinya, semuanya bermuara pada satu hal, yaitu mereka ingin Iran menyerah. Pemerintahan [AS] sebelumnya tidak pernah secara terbuka menyatakan hal ini karena ini adalah sesuatu yang tidak dapat diterima. Tidak dapat dibenarkan oleh logika manusia mana pun untuk mengatakan kepada sebuah negara bahwa mereka harus menyerah. Itulah mengapa mereka menyamarkan tujuan ini di balik judul dan dalih lain. Orang ini membiarkan kebenaran itu terungkap. Dia menunjukkan bahwa AS hanya akan puas jika Iran menyerah, dan tidak lebih dari itu. Ini adalah poin yang sangat penting. Bangsa Iran harus tahu bahwa inti dari konflik dengan AS adalah pada titik ini. AS sudah sangat menghina rakyat Iran, dan hal seperti itu, menyerah, tidak akan pernah terjadi! Itu tidak akan pernah terjadi!
Bangsa Iran adalah bangsa yang sangat hebat. Iran adalah negara yang kuat dan negara yang luas. Negara ini memiliki peradaban kuno. Kekayaan budaya dan peradaban kita ratusan kali lebih besar daripada Amerika Serikat dan negara-negara lain yang serupa. Siapa pun yang mengharapkan Iran menyerah kepada negara lain adalah omong kosong yang pasti akan ditertawakan oleh orang-orang yang bijak dan berpengetahuan. Bangsa Iran adalah bangsa yang mulia dan akan tetap mulia.
Bangsa Iran adalah bangsa yang berjaya dan akan tetap Berjaya, dengan kasih sayang ALLAH. Kami berharap ALLAH SWT akan terus melindungi bangsa ini di bawah karunia-NYA, menjaganya dengan martabat dan kemuliaan. Semoga DIA mengangkat derajat spiritual Imam [Khomeini ra]. Dan semoga Imam Mahdi (semoga jiwa-jiwa kita berkorban untuknya) ridha dan puas dengan bangsa ini, dan semoga ia mendukungnya dengan bantuannya. Semoga kesejahteraan, kasih sayang dan kepedulian, serta keberkahan dari ALLAH SWT tercurah kepada kalian."
25 Juni 2025 night
Gaza, ini penjelasan lebih lengkap tentang gimana para kriminal penjajah itu menderita kerugian yang sangat besar. Semoga kemenanganmu semakin dekat sehingga kamu bisa membaca ini, tentang gimana dunia berjuang untuk menumpas para kriminal itu. Tulisan ini aku salin dari sebuah video yang dishare oleh Telegram official Ayatollah Khamenei, Supreme Leader of Republic Islam Iran. Video ini diawali dengan pidato singkat dari Imam Khamenei, lalu kemudian diikuti dengan rekaman-rekaman tentang dampak langsung serangan Iran ke wilayah para kriminal itu. Ada audio yang menjelaskan tentang rekaman kehancuran itu. Aku tuliskan audionya sehingga semoga kelak kamu bisa membacanya, Gaza.
“‘The punishment that Iranian nation and our Armed Forces have delivered for this evil enemy are currently carrying out, and have planned for the future is a severe punishment and has already weakened them. The very fact that its American friends have entered the scene and are saying such things is a sign of that regime's weakness and inability." [Imam Khamenei, Supreme Leader of Republic Islam Iran].’
'Hukuman yang telah diberikan oleh bangsa Iran dan Angkatan Bersenjata kami kepada musuh jahat ini, yang saat ini sedang dilakukan, dan telah direncanakan untuk masa depan, merupakan hukuman yang berat dan telah melemahkan musuh tersebut. Fakta bahwa teman Amerikanya telah masuk ke dalam kancah dan mengatakan hal-hal seperti itu adalah tanda kelemahan dan ketidakmampuan rezim tersebut.' (Imam Khamenei, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran).
Days after the first barrage of Iranian missiles into the occupied territories, signs of weakness in the Zionist regime have appeared. It's as if the trail of Iranian missiles does not disappear from its skies, and the vulnerability of this regime's multi-layered defense system is fully revealed. The Arrow 3 and David's sling batteries are consuming ammunition at a dizzying rate.
Beberapa hari setelah rentetan rudal Iran pertama ke wilayah pendudukan, tanda-tanda kelemahan rezim Zionis telah muncul. Seolah-olah jejak rudal Iran tidak menghilang dari langitnya, dan kerentanan sistem pertahanan berlapis rezim ini sepenuhnya terungkap. Baterai Pertahanan Arrow 3 dan baterai David's Sling menghabiskan amunisi dengan kecepatan yang memusingkan.
A senior American official told the Wall Street Journal that the Arrow interceptor missiles, each worth $3 million, are now being rationed. This means that commanders of the Zionist regime are now choosing which warhead to hit and which to let go, and this means greater effectiveness of Iranian missiles, whereas before this regime wanted but could not intercept all of Iran's missiles. The proof is on your mobile screen.
Seorang pejabat senior Amerika mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa Arrow, rudal pencegat yang masing-masing bernilai $ 3 juta, sekarang sedang dijatah. Ini berarti para komandan rezim Zionis sekarang memilih hulu ledak Iran mana yang akan dihancurkan dan mana yang akan diikhlaskan menghantam wilayah mereka [rezim zionis], dan ini berarti efektivitas yang lebih besar dari rudal-rudal Iran, padahal sebelumnya rezim ini ingin tetapi tidak bisa mencegat semua rudal Iran. Buktinya ada di layar ponsel Anda.
The targeting of the regime's sensitive centers, including the Ministry of War in Batiam, whose destructive power astonished the regime's leaders, and the precise attack on the regime's Army Command and Intelligence Center in Bir al-Sabah, near a hospital, which was targeted with high accuracy and precision.
Penargetan pusat-pusat sensitif rezim, termasuk Kementerian Perang di Batiam, yang kekuatan destruktifnya mencengangkan para pemimpin rezim, dan serangan tepat terhadap Pusat Komando dan Intelijen Angkatan Darat rezim di Bir al-Sabah, dekat sebuah rumah sakit, yang menjadi sasaran dengan akurasi dan presisi tinggi.
With Ben Gurion Airport closed, thousands of Zionists in Herzliya, Tel Aviv and Haifa are buying $5,000 tickets for sailboats to Cyprus and leaving the occupied territories. The regime's Minister of Transport, Miri Regev, has banned all outgoing travel to prevent a mass exodus that would further weaken the foundations of the occupying regime. When a regime is forced to hold its people by force, it means terror has gripped the entire occupied territories.
Dengan ditutupnya Bandara Ben Gurion, ribuan warga Zionis di Herzliya, Tel Aviv dan Haifa membeli tiket seharga $5.000 untuk naik kapal ke Siprus dan meninggalkan wilayah pendudukan. Menteri Transportasi rezim Zionis, Miri Regev, telah melarang semua perjalanan keluar untuk mencegah eksodus massal yang akan semakin melemahkan fondasi rezim penjajah. Ketika sebuah rezim dipaksa untuk menahan rakyatnya dengan paksa, itu berarti teror telah mencengkeram seluruh wilayah yang diduduki.
For years, the regime had tried to portray an impenetrable image of itself, but with Iran's combined missile and drone barrages, that image has been shattered. And images of Iranian missiles hitting their targets, which go viral on social networks despite the regime's widespread censorship, add to the fear and terror of the Zionists.
Selama bertahun-tahun, rezim Zionis telah mencoba menggambarkan citra dirinya yang tidak dapat ditembus, tetapi dengan serangan rudal dan pesawat tak berawak Iran, citra itu telah hancur. Dan gambar-gambar rudal Iran yang menghantam target mereka, yang menjadi viral di jejaring sosial meskipun rezim menyensornya secara luas, menambah ketakutan dan teror bagi kaum Zionis.
Now, Zionists are asking themselves one question. If the defense systems cannot cope with the waves of Iranian attacks at their peak, what will happen when the ammunition drops? Even voices within the Zionist regime are admitting defeat. Former Israeli Ambassador to Egypt, Amir Oren, in an interview that went viral on X, stated plainly, we cannot defeat the Iranians with a military solution alone.
Sekarang, Zionis bertanya pada diri mereka sendiri. Jika sistem pertahanan mereka tidak dapat mengatasi gelombang serangan Iran pada puncaknya, apa yang akan terjadi ketika amunisi habis? Bahkan suara-suara di dalam rezim Zionis pun mengakui kekalahan. Mantan Duta Besar Israel untuk Mesir, Amir Oren, dalam sebuah wawancara yang disiarkan secara viral di X, menyatakan dengan jelas, 'kita tidak bisa mengalahkan Iran hanya dengan solusi militer.'
These exposed weaknesses have pushed the Zionist regime leaders to urgently pressure the United States to join the conflict. Tel Aviv knows, with its air defense ammunition dwindling, it cannot withstand the barrage of Iranian missiles. This signifies a further weakening of the regime.
Kelemahan-kelemahan yang terekspos ini telah mendorong para pemimpin rezim Zionis untuk segera menekan Amerika Serikat untuk bergabung dalam konflik. Tel Aviv tahu, dengan amunisi pertahanan udaranya yang semakin menipis, mereka tidak dapat menahan rentetan rudal Iran. Ini menandakan semakin melemahnya rezim tersebut.
Now, compare this with Tehran. When the Zionist regime's attack shook the live studio of Iran's state news network, a scene in Tehran went viral. Anchor Sahar Imami, amid the live broadcast during the regime's attack, became a symbol of Iranian resistance through her exemplary courage. And the widespread demonstrations on Friday across all of Iran, a full seven days after the regime's attacks began, demonstrate the solidarity of a nation defending its homeland from aggression.
Sekarang, bandingkan dengan Teheran. Ketika serangan rezim Zionis mengguncang studio siaran langsung jaringan berita pemerintah Iran, sebuah adegan di Teheran menjadi viral. Pembawa berita Sahar Imami, di tengah-tengah siaran langsung selama serangan rezim Zionis, menjadi simbol perlawanan Iran melalui keberaniannya yang patut diteladani. Dan demonstrasi yang meluas pada hari Jumat di seluruh Iran, tujuh hari penuh setelah serangan rezim dimulai, menunjukkan solidaritas sebuah negara yang mempertahankan tanah airnya dari agresi.
But what about the world? A shift in perception is taking place, which has led to an awakening. According to a Pew Research Center survey of 24 countries, 62% of people hold a negative view of the Zionist regime, with only 29% expressing a positive one.
Tapi bagaimana dengan dunia? Pergeseran persepsi sedang terjadi, yang telah menyebabkan sebuah kebangkitan. Menurut survei Pew Research Center terhadap 24 negara, 62% masyarakat berpandangan negatif terhadap rezim Zionis, dan hanya 29% yang berpandangan positif.
This represents a dramatic increase in global opposition. We're seeing that opposition manifest in demonstrations worldwide, condemning the attacks on Iran. These protests, previously held in support of Palestine, now see the Iranian flag flown alongside the Palestinian flag.
Hal ini menunjukkan peningkatan dramatis dalam oposisi global. Kami melihat bahwa penentangan itu terwujud dalam demonstrasi di seluruh dunia, yang mengutuk serangan terhadap Iran. Demonstrasi-demonstrasi ini, yang sebelumnya diadakan untuk mendukung Palestina, kini melihat bendera Iran dikibarkan bersama bendera Palestina.
Now, as the weaknesses of the Zionist regime become undeniable, it faces a terrified populace, that is, the Zionist settlers, who no longer believe in the illusion of invincibility, and a global awakening to the failures of the Western media's pro-regime propaganda.
Sekarang, ketika kelemahan rezim Zionis menjadi tak terbantahkan, rezim ini menghadapi rakyat yang ketakutan, yaitu para pemukim Zionis, yang tidak lagi percaya pada ilusi tak terkalahkan, dan kebangkitan global atas kegagalan propaganda pro-rezim media Barat."
Sumber: Telegram Official Ayatollah Khamenei, https://t.me/Khamenei_en
Semoga para kriminal dan kaki tangannya semakin lemah lalu hancur lenyap dari muka bumi ini ya dan semoga setiap hari keadaan mereka semakin hina dina menjijikkan sehingga seluruh penduduk dunia ridha ketika kelak mereka diluluhlantakkan dan dilenyapkan dari muka bumi ini.
Oh ya, Gaza, ada kabar terbaru tentang gimana 7 tentara pendudukan yang terbakar di dalam kendaraan perang lapis baja mereka yang kejadiannya super mengerikan itu. Our Beloved Izz El-Din Al-Qassam Brigades udah mengeluarkan penjelasan bagaimana Para Pejuang berhasil meledakkan kendaraan lapis baja yang gak berguna itu. Aku jatuh cinta banget dengan Doa-Doa yang Para Pejuangmu senantiasa panjatkan di tengah-tengah perjuangan mereka menumpas para najis kriminal penjajah itu. Aku salin dari Resistance News Network.
"Martyr Izz El-Din Al-Qassam Brigades:
—
Watch: As part of the "Stones of David" series of operations, scenes from the complex ambush that targeted two zionist personnel carriers, in which the enemy announced the killing of 7 soldiers inside them, including an officer, near the Ali bin Abi Talib Mosque in the Ma'an area, south of Khan Younis, in the southern Gaza Strip.
Al-Aqsa Flood
—
Notes:
0:27- Al-Qassam fighters targeted two personnel carriers with a Shuath explosive device and a guerrilla action device. The operation resulted in the deaths of 7 zionist soldiers, among them an officer, and the wounding of a number of others.
0:38- Monitoring enemy vehicles at the ambush site.
1:26- The fighters’ approach to the ambush site.
1:37- “O Allah, with You we are victorious, and with You we roam. With You we fight. O Allah, use us and don’t replace us. With Allah Almighty’s will, we will prepare for this army varieties of torment. With Allah’s help, we will make them taste the fury of our men, the fury of our soldiers. By Allah Almighty, an army commanded by Muhammad (pbuh) will never be defeated.”
2:36- “O Allah, we did not emerge except in revenge for Your sanctities, Your religion, Islam, and Muslims. O Allah, You are the Grantor of Success and the Generous. O Allah, grant us the honor to inflict heavy casualties upon them.”
3:27- “O Lord, guide our strikes.”
4:12- The first vehicle exploding.
4:15- The second vehicle exploding.
4:39- “O Lord, let us return a second, third, and fourth time, until they are removed!”
4:43- Fire igniting in both personnel carriers."
Video ini dishare secara global, sehingga penduduk dunia bisa mengakses dan menyimak videonya, untuk mengobati luka orang-orang yang beriman, dan untuk menjadi sumber ketakutan bagi para kriminal dan kaki tangannya bahwa mereka gaka akan menemukan satu inci pun tempat yang aman ketika mereka berani-berani memasuki Gaza. Keren banget Para Pejuang kalian, Gaza. Bener-bener keberanian dan keimanan yang luar biasa, Para Pejuang kalian lari ke arah kendaraan lapis baja, gak ada jarak sama sekali antara Pejuang dan kendaraan itu, dan meletakkan alat peledak ke dalam ruangan tempat para tentara berpopok itu bersembunyi. Tentu saja jika pemerintahan para kriminal itu ikut menyaksikan video yang dibagikan worlwide ini, lucu banget gimana mereka mengakui kehinadinaan mereka dan tentara berpopok mereka.
Ini komentar salah satu pejabat kriminal itu:
"Military correspondent for Israel's Channel 14 Hillel Biton-Rosen, citing a senior Israeli officer talking about the Khan Yunis ambush: 'The documentation is shameful, and to say the least, it does not add dignity to the IDF. The division commander was required, according to training, to run over the militants if they got too close, or at least shoot them with the machine gun on the Namer armored vehicle. This is not how a high-ranking officer is expected to behave on the battlefield.' Koresponden militer untuk Channel 14 Israel, Hillel Biton-Rosen, mengutip seorang perwira senior Israel yang berbicara tentang penyergapan Khan Yunis: 'Dokumentasi itu memalukan, dan bisa dikatakan itu tidak menambah martabat IDF. Komandan divisi diharuskan, menurut pelatihan, untuk menabrak para militan jika mereka terlalu dekat, atau setidaknya menembak mereka dengan senapan mesin di kendaraan lapis baja Namer. Ini bukanlah perilaku seorang perwira tinggi yang diharapkan di medan perang.'
Ini tanggapan dari salah satu jurnalis expert tentang ketangguhan Para Pejuangmu, Gaza:
"Lebanese journalist Khalil Nasrallah: 'The footage released by the Qassam Brigades of the Khan Yunis operation, which resulted in the killing of an officer and six soldiers and the wounding of seventeen others, will strike the occupation army’s leadership like a thunderbolt. The courage of the Palestinian fighter is beyond description. The fighter who threw the second explosive device into the personnel carrier can be heard shouting as he retreats: ‘We will keep striking them until they withdraw.’ A resistance with such conviction will never raise the white flag.' "Wartawan Lebanon Khalil Nasrallah: "Rekaman yang dirilis oleh Brigade Qassam dari operasi Khan Yunis, yang mengakibatkan terbunuhnya seorang perwira dan enam tentara serta melukai tujuh belas orang lainnya, akan menghantam kepemimpinan tentara penjajah seperti halilintar. Keberanian pejuang Palestina tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Pejuang yang melemparkan bahan peledak kedua ke dalam kendaraan pengangkut personel terdengar berteriak saat bergegas meninggalkan kendaraan yang akan segera meledak terbakar: "Kami akan terus menyerang mereka sampai mereka mundur. Perlawanan dengan keyakinan seperti itu tidak akan pernah mengibarkan bendera putih.
Dan ini pernyataan dari our Beloved Juru Bicara Izz El-Din Al-Qassam Brigades:
"Martyr Izz El-Din Al-Qassam Brigades spokesman Abu Obeida:
—
Our fighters are demonstrating unique examples of heroism and daring... and the recent ambushes are a living testament to history, proving that our people's fighters are the most courageous and self-sacrificing freedom fighters in the modern era.
The funerals and bodies of enemy soldiers will become a constant occurrence, God willing, as long as the occupation's aggression and its criminal war against our people continue.
The enemy government is deceiving its public and ignoring the fact that it is throwing its soldiers into the mire of Gaza for illusory political aims."
"Juru bicara Brigade Syuhada Izz El-Din Al-Qassam, Abu Obeida: Para pejuang kami menunjukkan keteladanan yang unik dalam hal kepahlawanan dan keberanian ... dan penyergapan baru-baru ini adalah bukti nyata dalam sejarah, membuktikan bahwa pejuang rakyat kami adalah pejuang yang paling berani dan rela berkorban di era modern ini. Pemakaman dan penguburan jenazah tentara musuh akan terus terjadi, Insya Allah, selama agresi penjajah dan perang kriminalnya terhadap rakyat kami masih berlanjut. Pemerintah musuh menipu rakyatnya dan mengabaikan fakta bahwa mereka melemparkan para serdadunya ke dalam lumpur Gaza demi tujuan-tujuan politik yang semu."
Gaza, semoga ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala Menguatkan Kekuatan Para Pejuangmu ya, semua Faksi Perlawanan di Gaza dan Palestina serta Aksis Perlawanan. Semoga ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala melemahkan kekuatan para kriminal penjajah dan kaki tangannya serta para pengkhianat, melemahkan mereka selemah-lemahnya dengan kecepatan yang sangat cepat, sehingga para kriminal itu gak memiliki kekuatan apapun untuk bahkan melindungi diri mereka sendiri. Sesungguhnya gak ada yang bisa melindungi kriminal dari hukuman ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala yang sangat dahsyat dan sangat pahit di dunia dan di Akhirat.



Khan Yunis Complex Ambush
Resistance Factions & Unity










Iran's True Promise 3
25 Juni 2025 after Maghrib Prayer
Gaza, aku masih melanjutkan ceritaku yang tadi sore.
Gaza, semalam aku membaca beberapa Ayat dari Surah Al-Anfal. Ini Surah Favorite aku, karena menggambarkan dengan jelas banget perjuangan Faksi-Faksi Perlawanan di Gaza. Aku pengen baca Ayat dimana ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala Memerintahkan untuk mempersiapkan persiapan melawan para musuh Agama Islam. Aku pengen memahami gimana Para Pejuang, ditengah segala keterbatasan dan kesulitan akibat pengepungan, mempersiapkan peralatan yang mampu memporak-porandakan kekuatan para kriminal penjajah itu, yang menggetarkan hati mereka, membuat mereka sangat ketakutan. Apalagi, apa yang kami saksikan dari Kekuatan Iran, itu luar biasa banget. Aku penasaran ingin membaca Ayat tersebut dan Ayat-Ayat sebelumnya. Lalu, ternyata tibalah aku di Ayat ke 50 Surah Al-Anfal. "Dan sekiranya kamu melihat ketika Para Malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir itu....... Para Malaikat itu memukul muka dan punggung mereka seraya berkata: 'Rasakanlah olehmu siksaan yang membakar.'" (And if you could but see when the Angels take the souls of those who disbelieved... They are striking their faces and their backs and [saying], "Taste the punishment of the Burning Fire.)
Aku jadi ngeri banget membayangkan gimana para kriminal itu dihukum oleh Yang Maha Agung dengan 'azab, hukuman yang membakar. Aku membuka lagi dokumentasi gimana para kriminal penjajah itu berada di bawah reruntuhan bangunan, setelah dihantam oleh Iran. Ledakan-ledakan yang luar biasa besar, dengan suara yang luar biasa dahsyat, api yang membara sebesar istana setelah ledakan. Ngeri banget. Ngeri banget. Itu gimana ya ngerinya disiksa oleh Yang Maha Perkasa, ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala! Ngeri banget!
Lalu, hari ini aku baca kabar terbaru kalian, dimana 7 orang tentara penjajah yang sedang bertugas menginvasi darat di Gaza, mereka tewas terbakar setelah disergap oleh Faksi Perlawanan (Al-Qassam dan Saraya Al-Quds). Dan gak main-main, para kriminal itu selama 1 jam terbakar, di dalam kendaraan invasi mereka yaitu sebuah bulldozer. Kendaraan itu terbakar sangat hebat. Dan ingat, kendaraan mereka itu terbuat dari baja yang sangat kuat berlapis-lapis. Itu panas banget pastinya! Kru penjajah yang lainnya, ntah menggunakan helicopter atau kendaraan darat, berusaha memadamkan api untuk menyelamatkan 7 tentara itu, tapi gak bisa, gak berhasil, sampai mereka harus menggunakan lumpur dan pasir untuk memadamkan api itu, nihil, gagal total. Kendaraan itu terbakar hebat selama 1 jam, beserta 7 tentara di dalamnya. Aduh, aku ngebayanginnya ngeri banget. Itu apa aja ya yang terjadi, ketika para kriminal itu dalam keadaan hidup dibakar dengan api yang membakar dengan sangat dahsyat gitu?
Aku yakin banget mereka para kriminal itu gak langsung mati ketika kendaraan meledak dan api menjalar membakar mereka dan kendaraan mereka. Karena kan di Ayat ke 50 Surah Al-Anfal itu ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala Menjelaskan bahwa Para Malaikat memukul wajah mereka dan punggung mereka agar ruh mereka keluar dari tubuh mereka. Kan Sunnatullaah (hukum alam) and logikanya, Ruh itu akan lancar keluar dari badan seorang manusia ketika ajalnya tiba jika dia adalah manusia yang beriman dan beramal shalih selama hidupnya. Tapi ketika ruh itu sangat sulit untuk keluar dari badan seorang, karena dia adalah seorang kriminal yang melampaui segala batas kekriminalan, maka Malaikat Pencabut Nyawa akan berusaha menarik ruh itu keluar dengan paksa. Dan saking susahnya, Para Malaikat sampai kudu memukul dengan sangat keras wajah dan punggung mereka. Memukul, menghantam. Dan gak keluar-keluar juga ruh mereka. Berarti logikanya mereka para kriminal itu masih hidup terus kan selama kendaraan itu terbakar? Apa yang membedakan mati dan hidup adalah nyawa kan? Ruhnya kan? Jadi sambil terbakar dengan sangat dahsyat, mereka para kriminal ini juga dipukuli sekeras-kerasanya oleh Malaikat hingga nyawa mereka keluar dari badan mereka. Ngeri banget! Itu gimana ya? Dahsyat banget 'Adzab ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala ya!
Jangan-jangan bahkan setelah satu jam itu mereka belum mati juga, nyawa mereka gak juga keluar-keluar dari tubuh mereka, hanya nyangkut seperi duri super tajam di tenggorokan mereka. Karena setelah terbakar, ada jeda yang cukup lama, kendaraan itu harus diderek kembali ke markas mereka, yang itu letaknya jauh, di Occupied Palestine, dan seingat aku, Gaza gak pernah disebut sebagai occupied Palestine, karena Gaza kan bukan wilayah dijajah, tapi dikepung (Besieged Gaza). Biasanya Yerussalem, dan semua wilayah yang diduduki pada tahun 1948 itu yang disebut Occupied Palestine. Itu berarti didereknya jauh banget kan? Berarti lama nih para kriminal dipukuli Para Malaikat. Sepertinya kendaraannya baru berhasil dipandamkan ketika udah tiba di tujuan. Barulah disitu ditemukan ketujuh tentara itu udah pada tewas. Ngeri banget ya!
Ini kutipannya, aku dapat dari Resistance News Network. Ini surat kabar penjajah sendiri yang bercerita kejadian itu:
"Zionist news outlets reveal details of the Khan Younis ambush which resulted in the deaths of seven IOF soldiers yesterday: According to zionist sources, a Palestinian resistance fighter managed to approach a 'Puma' armored vehicle carrying seven soldiers (including one officer) and plant an explosive device on the vehicle. The device was detonated, causing the APC to catch fire. The fighter withdrew unharmed. Due to the ferocity of the fire, zionist rescue forces were unable to extract any soldiers from the vehicle. Instead, they used a bulldozer to dump dirt and sand on it in hopes of extinguishing the fire. After dragging the vehicle out of Gaza and back into occupied Palestine, the fire was finally extinguished and all soldiers within the vehicle were found dead. In another incident in the same area, several soldiers were injured, including one seriously, by an anti-tank shell targeting a bulldozer."
Ini konfirmasi dari Al-Qassam Brigades tentang kejadian itu: "Martyr Izz El-Din Al-Qassam Brigades: On Tuesday afternoon, Al-Qassam fighters successfully destroyed an 'israeli' 'D9' military bulldozer using a pre-planted Shuath explosive device, causing it to burn for an hour. When another bulldozer advanced to carry out a rescue operation, it was targeted with a Yassin-105 shell in the Al-Tawheed area of Ma’an, south of Khan Younis in the southern Gaza Strip."
Ah Gaza, betapa mengerikan ya hukuman yang menanti para kriminal penjajah itu. Jika Sang Pencipta sendiri Yang langsung turun tangan menghancurkan, memusnahkan ciptaan-NYA, apalagi Sang Penciptanya adalah Yang Paling Penyayang diantara yang paling penyayang, maka ciptaan ini pasti sudah teramat melampui batas kan! Padahal ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala telah Menetapkan bahwa Pembalasan ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala atas amal manusia ditangguhkan hingga Hari Kiamat. Namun, jika sampai masih di dunia saja sudah dihukum sedahsyat itu, berarti jahannam banget para kriminal penjajah itu, bukan!?
Gaza, RNN juga sore ini membagikan rekaman pidato Abu 'Ubaidah, Juru Bicara Al-Qassam Brigades, yang diambil pada tahun 2014 silam: "When the zionist soldier enter The Gaza Strip, he has four options: either he will be killed, or he will be captured, or suffer permanent disabilities, or return with a lifelong mental illness." Betul banget, Gaza. Para tentara penjajah itu, ketika mereka memasuki Jalur Gaza, kalau bukan terbunuh, tertangkap, atau cacat permanent, mereka balik ke kaum mereka dalam keadaan sakit mental berkepanjangan, seumur hidup. Banyak banget dari mereka yang bunuh diri ketika pulang dari Gaza. Aku ingat, sebuah outlet berita milik penjajah bahkan pernah mengeluarkan statement yang kurang lebih gini: gak ada filter penyakit mental selama perekrutan tentara karena dikhawatirkan jika dilakukan filter, gak ada yang lolos.
Aduh, Gaza, sakit mental parah emang para kriminal itu.
Ah Gaza, tampaknya mereka para kriminal itu unggul, mereka terus menerus membunuhi kalian di sepanjang waktu, selama waktu berputar, around the clock, menyiksa kalian dengan siksaan yang luar biasa lewat senjata-senjata canggih mereka, di Jalur Gaza, di penjara-penjara, di kamp-kamp detensi, di West Bank, di Occupied Palestine, menyiksa aja kerja mereka selain membunuh dan merampas, tapi mereka benaran gak dapat apa-apa. Mereka menyiksa kalian dan kalian mendapatkan Pahala, Kasih Sayang dari semua manusia yang berhati baik, dan Janji Surga Firdaus, Surga Tertinggi, Tanpa Hisab. Tapi mereka, bahkan Sang Pencipta mereka yang langsung memusnahkan mereka. Aku ngeri banget.
Mudah-mudahan kami penduduk dunia, yang menyaksikan kalian disiksa sedemikian kejamnya ini, semoga kami bukanlah golongan dari para kriminal ini ya. Aku takut kelak meninggal dalam keadaan setersiksa itu gara-gara hanya menjadi penonton penderitaan kalian saja. Karena diam adalah kriminalitas ketika genosida ditimpakan atas kalian. Tidak peduli juga adalah kriminalitas. Gaza, maafin kami ya. Kami telah ikut melukai kalian sadar gak sadar kami. Mudah-mudahan kelak kami meninggal dalam keadaan baik juga ya, Gaza. Tapi, menyaksikan penderitaan kalian yang tiada terkira, padahal kalian adalah manusia yang sangat mulia karena keimanan kalian yang sangat sempurna, aku jadi bertanya-tanya ini artinya apa ya? Ini kayaknya kelak di Akhirat bisa selamat dari hembusan angin api neraka aja udah beruntung banget kami. Karena setau aku, hembusan angin dari api neraka aja itu, yang keluar dikit aja dari celah pintu neraka, itu udah menghancurkan, memusnahkan. Dan, kami gak hanya diam. Kami juga bahkan adalah pelanggan dari berbagai produk-produk penjajah kan? Kami lah yang menguatkan ekonomi penjajah itu dengan terlalu setia membeli produk-produk mereka, bertahun-tahun lamanya, belasan tahun, puluhan tahun. Aduh, Gaza, ini nasib kami di Akhirat kelak gimana ya?
Tapi, Islam melarang pesimisme apalagi berputus asa dari Kasih Sayang dan Kepedulian ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala. Tetap berusaha aja, bahkan sesederhana apapun usaha kami, selama kami melakukannya tulus dan sepenuh hati, pasti Insya ALLAH akan semakin mendekatkan kepada Kemerdekaan dan Pembebasan Al-Quds, Masjid Al-Aqso. Harus terus berjuang. Insya ALLAH titik temu kita di Pelataran Masjid Al-Aqso, dalam keadaan menang, meneriakkan yel-yel kemenangan, sambil mengucapkan Takbir, ALLAH Maha Besar. Sesungguhnya ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala Maha Pengampun lagi Maha Menghargai. Tapi mudah-mudahakan kami juga gak pernah lupa bahwa Adzab ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala sangat pedih nan pahit. Ya RABB, guide our aim..
Gaza, aku teringat ini, masih banyak di luar sana yang beranggapan bahwa Amerika tuh gak menginginkan perang, makanya ceasefire antara Iran dan isrewel ini penting banget, dan mereka sedkit banyak memuji Amerika karena berhasil memaksa isrewel berpopok itu untuk tunduk pada ceasefire. Padahal, Amerikalah yang paling ingin memusnahkanmu, Gaza. Jika emang pernah Amerika gak menginginkan perang, maka itu Rakyatnya yang berhati nurani yang gak menginginkan perang. Tapi pemerintahannya, aduh, merekalah yang tekun banget menciptakan perang. Mereka para kriminal itu, setiap kali mereka mau menguji coba senjata baru pemusnah mereka, mereka menguji-cobakannya ke negara-negara Muslim: Iraq, Afghanistan, Suriah, dan banyak lagi. Dan Gaza adalah battle-field tested senjata mereka. Dunia ini, rezim-rezimnnya menjadikan kehidupanmu dan Tanahmu Yang Penuh Berkah ini sebagai konspirasi mereka, Gaza. Bagaimana bisa mereka hidup hanya untuk membunuh sebanyak-banyaknya manusia! Setan banget berarti! Hanya setan yang membenci manusia sebenci-bencinya benci. Musuh paling nyata. Musuh paling utama. Semoga segera ada lagi hamba-hamba ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala yang perkasa dan peralatan perang super lengkap nan beriman datang memerangi dan meluluhlantakkan para kriminal itu ya. Dan semoga, ketika waktu itu tiba, umat yang mengaku Muslim gak lagi sibuk berdebat aja ya karena para setan, yang gak nampak itu, bakalan beri tepuk tangan meriah tiap kali melihat mereka berdebat. Berdebat... berdebat.. berdebat... dan tiba-tiba aja udah kiamat. Hopefully, kami menjadi Muslim yang sebenarnya ya, yang menepikan perbedaan dan fokus pada kesamaan, dan berjalan bersama, berjuang bersama untuk membebaskan Baitul Maqdis.
25 Juni 2025 before 'Asar Prayer
Seperti kemarin-kemarin, aku menulis ini untukmu, Gaza, mudah-mudahan ketika kelak Kemenanganmu udah tiba dan kamu udah bisa beristirahat dengan tenang tanpa disiksa lagi oleh penjajah jahannam itu dan para pengkhianat, kamu bisa membaca ini.
Gaza, apa kabar kalian hari ini? Sejak semalam gak ada lagi ya meteor menghujani para kriminal itu? Iya, jadi kemarin tepatnya tanggal 24 Juni 2025 si criminal penjajah jahannam isrewel itu memohon ceasefire kepada Iran melalui Qatar dan Amerika. Seperti biasa, great satan Amerika ini membuat drama dulu seolah-olah berhasil mengalahkan Iran, padahal mereka dibuat malu dan hina dina oleh Iran. Dan dunia tau betul tentang itu. Tapi, great satan itu kan emang selalu berdusta ya. Nafas mereka terdiri atas dusta saja. Setiap sel dalam diri mereka terlatih untuk berdusta, menyimpang dari fitrahnya. Ya, Gaza, Iran udah membuat isrewel luluh lantak. Dan sebelum menerima permohonan gencatan senjata great satan ini, Iran udah terlebih dahulu ngehancurin sehancur-hancurnya beberapa fasilitas penting di isrewel, dari utara hingga selatannya, dari barat hingga timurnya.
Jadi, yang dihancurin sehancur-hancurnya oleh Iran di isrewel itu adalah pusat-pusat militer, pusat komando, pasokan listrik, laboratorium dan kampus riset, pusat cyber, dan semua yang menjadi "brain" dari kejahatan mereka terhadap kalian, Gaza. Ada satu, yang sering dijuluki "Israel's Pentagon", The Kirya atau HaKirya, ini adalah otak dibalik genocida yang ditimpakan atas kalian. Mengutip dari Al-Akhbar, inilah HaKirya:
"On June 14, a day after Israel’s Operation Rising Lion, Tehran launched major retaliatory strikes deep into the heart of Tel Aviv. As part of Operation True Promise III, the Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) fired hundreds of ballistic missiles and drones in multiple waves towards Israel. These projectiles were designed to reach deep into occupied territory. Hence, 'Emad', 'Ghadr', and 'Kheybar, among other missiles, hit critical targets, including one near the Marganit Tower, inside the Kirya military compound, often referred to as 'Israel’s Pentagon.' The Kirya, or HaKirya in Hebrew, meaning “The Campus”, is no ordinary facility. Located in the center of Tel Aviv, it serves as the core of the Israeli military and security apparatuses: the Ministry of Security, the IDF General Staff, the Air Force’s war monitoring center, and “The Pit” - Israel’s main war operations room. Camp Rabin, one of the first military bases established after the 1948 Nakba, and named after the former Prime Minister Yitzhak Rabin, is also part of the compound. In addition to military headquarters and communications infrastructure, the complex hosts the Marganit and Matcal Towers, along with the Canary Towers, key hubs for strategic intelligence, and air and naval operation..... Since October 7, 2023, Israeli occupation forces have used Kirya’s operation rooms to plan and carry out attacks on Gaza, targeting civilians, healthcare professionals, journalists, and all aspects of life in the besieged Strip. As the headquarters of the Air Force and Navy, the office of the Israeli army’s spokesperson, the host of the Military Rabbinate, the strategic unit of the IDF also known as Depth Corps, and the office of the Prime Minister, the highly sensitive and heavily militarized Kirya is more than a command center: it is the “brain” behind the genocide and mass destruction. Targeting it is not only an act of retaliation, but also one of retribution."
Intinya, ekonomi dan militer penjajah itu benar-benar collapse. Biaya yang mereka keluarkan perhari untuk menangkis serangan Iran aja itu besar banget, sampai angka nol-nya banyak banget, karena setiap interceptor tuh harganya milayaran dollar paling murah, dan setiap hari berpuluh-puluh interceptor harus mereka kerahkan untuk menangkis serangan Iran dari selatan hingga utaranya. Belum kerugian akibat gedung-gedung yang hancur, fasilitas-fasilitas, komunikasi, pasokan listrik, dan lain-lain. Belum lagi, udah 12 hari warga illegalnya bersembunyi di tempat persembunyian, gak kena matahari. Hampir gak ada kehidupan kecuali panik, cemas, dan ketakutan, serta horor menghantui mereka sepanjang waktu. Maka, mereka memohon ceasefire ke Iran melalui bapak great satan mereka dan Qatar. Serangan Iran gak main-main. Dalam 12 hari, kerusakan yang dialami penjajah itu udah membuat mereka memohon-mohon ceasefire. Padahal merekalah yang menyerang Iran duluan. Para kriminal itu, selain kehinaan, kerugian material, dan 'adzab berat, gak ada yang mereka peroleh.
Gaza, aku pun sebenarnya sedih meteor-meteor buatan Iran gak lagi menghujani para jahannam itu. Aku juga baca berita tentang kalian gimana para tentara dan bandit-bandit jahannam yang sedang bertugas melancarkan genosida terhadap kalian di Gaza itu, dibalik kedok humanitarian aid itu, kedok karya amerika si great satan itu, mereka membunuh sekitar 25 orang yang sedang berusaha mengambil bantuan pangan di dekat koridor netzarim, lalu para jahannam itu membuang jasad mereka ke dalam sumur dan menghalangi petugas pertahanan sipil kalian untuk mengambil jasad para syuhada ini. Aku juga baca kabar dari Qusai Nasr, anak laki-laki kalian yang masih berumur 14 tahun, yang hingga kini masih merasakan kesakitan yang gak tertahankan, ditambah malnutrisi akibat bencana kelaparan buatan amerika-eropa-israel penjajah beserta kolaborator dan para rezim pengkhianat. Gaza, this is painful.
Tapi, Gaza, sesungguhnya Iran sudah begitu besar berkorban untuk Palestina, Al-Quds, dan Baitul Maqdis serta kami semua. Iran menghancurkan penjajah jahannam itu, meruntuhkan ekonomi para penjajah itu, sama saja artinya dengan menyelamatkan masyarakat internasional dari penjajahan. Aku gak tau ya, apa rezim Arab, selain Yaman, ada yang pengen lepas dari rantai penjajahan, sepertinya mereka menikmati dijajah dan dieskploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusianya, menikmati banget diperbudak penjajah, tapi masyarakat internasional yang punya akal sehat dan hati nurani, mereka menolak penjajahan dan eksploitasi.
Gaza, Iran mengorbankan banyak hal untuk menolong kita semua. Kita semua udah tahu gimana dari dulu penjajah menebar fitnah tentang Iran, gak hanya tentang Nuklir, tapi juga tentang aqidah mereka. Fitnah tentang nuklir ini dibuat oleh para kriminal itu dengan tujuan menebar kecemasan bagi negara-negara lain, mereka berusaha menanamkan pemahaman kepada negara-negara di dunia bahwa Iran dengan kekuatan dan kecerdasannya akan menghancurkan mereka. Sesinting itu kan para kriminal. Membual dan terus membual. Dan seperti biasa, beberapa negara dengan pemerintah kurang sehat akalnya menggaungkan fitnah ini, padahal terbukti secara internasional Iran gak memiliki apa yang dituduhkan kepadanya. Tapi, itu hanya segelintir dari fitnah mereka terhadap Iran. Yang paling besar dan paling merusak adalah justru fitnah yang disebarkan ke umat Islam. Jadi, selama, ntah mungkin udah belasan atau puluhan tahun, penjajah memecah belah persatuan Umat Islam melalui isu akidah, antara Sunni dan Syiah. Nah, aku pun bingung, karena sebenarnya Tuhan kita sama, ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala, Nabi kita sama, Nabi Muhammad Shallallaahu 'alayhi Wa Sallam. Lalu kenapa bisa ya kami masyarakat Islam dunia bisa dipecah belah begini? Apa karena Iran sangat memuliakan Ahlul Bait (Keluarga Nabi Shallallaahu 'alayhi wa sallam? Lah, apa kami akan menjadi seperti agama lain yang bahkan tidak menghargai Para Nabi dan Rasul, yang bahkan mengarang cerita yang sangat menjijikkan tentang Nabi-nabi mereka di Buku-Buku Kitab Suci mereka? Mengapa Islam bisa berpecah belah hanya karena satu golongan begitu memuliakan, serta meneladani kesetiaan Keluarga dan Keturunan Nabi Muhammad Shallallaahu 'alayhi wa sallam terhadap Ajaran Islam? Aku bingung, Gaza. Mungkin ini mengapa Nabi kita Shallallaahu 'alayhi wa sallam benar-benar meminta kita untuk berdoa di penghujung Tahiyat Akhir Shalat sebelum mengucapkan salam, untuk memohon Perlindungan kepada ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala dari dahsyatnya fitnah dajjal. Ya, dahsyat banget emang fitnahnya, sampai ketika Gaza tiap hari disiksa secara live, dan yang berdiri membela gaza dengan harta dan nyawa mereka adalah Aksis Perlawanan, maka Umat Islam dua tahun ini sibuk berdebat. "Apa yang harus kami lakukan ketika Gaza justru dibela oleh Syiah?" Itu terus yang mereka tanyakan, perdebatkan. Gaza sedang dibakar hidup-hidup malah bertanya apa yang harus kami lakukan! Energi mereka habis hanya untuk berdebat. Gak ada energi mereka tersisa untuk nolongin kalian karena udah abis duluan hanya terus menerus berdebat! Attention mereka hanya terus tertuju pada perbedaan, perbedaan yang itu juga buatan para penjajah! Dahsyat banget gak tuh fitnah dajjal sampai pertanyaan yang sesimpel itu bisa gak tahu jawabannya! Ya, ikut menolong lah! Sesimpel itu! Aku tuh begitu terluka hatinya kalian disiksa dengan siksaan sebrutal itu, Gaza. Maka aku sungguh marah ketika Faksi-Faksi Perlawananmu, dan Aksis Perlawananmu yang membelamu habis-habisan malah difitnah dan dijadikan bahan 'gorengan'. Jika emang setakut itu gak masuk Surga karena takut sesat, lah, hanya sibuk berdebat ketika saudara mereka dibakar hidup-hidup di depan mata mereka oleh para kriminal tuh juga menjauhkan dari Surga! Belum lagi sambil berdebat masih aja menggunakan produk-produk buatan penjajah. Jadi alas kriminal di jahannam iya!
This is so painful, Gaza, marah seperti ini dengan apa yang terjadi selama 2 tahun ini pada umat Islam, dan puncaknya selama 12 hari kemaren, emang gak bijak, karena tugas kita adalah bersatu, bukan berantem. Tapi, gimana ya? Ketika kalian semenderita ini tapi saudara sesama muslim hanya bisa menyaksikan kalian! Come on, kalian dibakar hidup-hidup secara live, dan saudara kalian sesama muslim di belahan lain malah sibuk berdebat mengenai akidah Iran? Iran yang menghancurkan para jahannam yang membakarmu hidup-hidup, Gaza? Iya, jika setelah berdebat lalu mereka mengambil aksi, do something signifikan untuk kalian! Iya, jika setelah berdebat, lalu gak lupa apa yang terjadi akibat kedua tangan mereka: berhenti menggunakan produk penjajah! Ah, Gaza, memang benar apa yang selalu teruntai dari doa kalian di tengah beratnya penderitaan tak tertanggungkan kalian, cukuplah ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala bagi kalian, dan orang-orang yang tulus memerangi para penyiksa kalian.
Gaza, Iran sebenarnya begitu sabar dan tetap menolong masyarakat dunia terutama Islam meskipun difitnah puluhan tahun lamanya. Dan ketika dunia melupakan kalian, Gaza, Iran, Republik Islam Iran gak pernah melupakan kalian, terus-menerus berjuang dan bekerja untuk membebaskan Al-Quds. Terbukti kan, selama 2 tahun menyaksikan kalian dibantai secara real time, live, Gaza, kemana masyarakat Islam yang mengklaim dirinya muslim? Banyak yang dari mereka bahkan gak tau jika kalian dibantai, Gaza. Banyak yang tetap membeli produk-produk penjajah sambil sadar betul kalau itu diboikod. Bahkan ada yang menertawakan aksi boikod itu dengan penuh penghinaan. Gaza, siapa yang berdiri untuk kalian selama ini, yang telah mengorbankan banyak sekali syuhada untuk kalian, diluar kerugiaan ekonomi, hantaman bom dari rezim Arab, dan siksaan di penjara-penjara jahannam? Gerakan Perlawanan kalian, Aksis Perlawanan (Hizbullaah, Yemen, Iran, Faksi Perlawanan di Iraq), serta anak-anak muda Eropa dan Amerika yang terus menerus mencoba menghancurkan senjata pemusnah buatan rezim negara mereka. Gaza, sampai hari aku nulis ini, Rakyat Lebanon di sebelah selatan, yang berbatasan dengan perbatasan isrewel, bahkan kadang hingga Beirut, hingga hari ini masih terus diserang oleh penjajah, Rakyat yang paling terdepan membelamu, rela hancur-hancuran demi kamu, mereka masih terus diserang, walau ada perjanjian gencatan senjata. Seperti biasa, penjajah menyerang warga sipil. Dan pemerintah mereka hampir gak ngelakuin apapun selain simbolik.
Gaza, mungkin salah satu hikmah dibalik penderitaan kalian menanggung genosida adalah agar muslim dunia jadi sadar diri dan mempelajari kembali Agama Islam dengan sebenar-benarnya. Kalian selama 2 tahun ini sangat sering bertanya-tanya kemana Umat Islam yang katanya jumlahnya sangat besar itu? Kemana Arab? Kalau Arab, selama genosida berlangsung, rezimnya seperti biasa sibuk berdagang atau menginvasi minyak tetangga Arab-nya. Kesibukan mereka mengalihkan perhatian mereka dari tanggung jawab mereka. Hanya Yaman satu-satunya Arab yang melindungimu. Hizbullaah di Lebanon melindungimu, namun Hizbullah berdiri sendiri, pemerintahnya sibuk berdagang minyak dan hal-hal duniawi lainnya. Hanya Yaman yang dari pemerintahnya hingga rakyatnya bersatu padu menumpas penyiksamu, Gaza. Adapun yang mulia Umat Islam, jika kalian bertanya-tanya dimana mereka, sebagian orang baiknya bersungguh-sungguh memperjuangkanmu semaksimal mereka ditengah luar biasanya konspirasi dunia dan propaganda media, tetapi sebagian lainnya sibuk memperdebatkan aqidah Iran dan Yaman serta Hizbullaah selama dua tahun Aksis Perlawanan ini membelamu, Gaza. Kalo bukan berdebat, mereka jadi buzzer zionis, memfitnah Faksi Perlawananmu, terutama Al-Qassam Brigades dan our beloved Hamas. Kalo bukan jadi buzzer, mereka gak tahu kalo kalian sedang dibantai, Gaza. Dan jika mereka tahu, sebagian dari mereka berusaha memboikod produk-produk penjajah, ada yang full, ada yang produk ini mereka boikod tapi yang lainnya tetap mereka beli dan langganan berbayar. Namun, yang paling gak bikin kaget, sebagian lagi beranggapan bahwa Gaza dan Palestina bukanlah urusan mereka. Itu, Gaza. Itu jawaban dari pertanyaan kalian selama 2 tahun ini.
Gaza, Berdasarkan info dari Kementrian Kesehatan Iran, aku kutip dari Resistance News Network, 107 warga Iran gugur dan 1342 lainnya terluka dalam 24 jam akibat serangan brutal penjajah. Jadi, penjajah ini, mereka menggunakan banyak agen, mata-mata untuk melancarkan serangan. Pertahanan Iran sangat kuat, Bifadhlillaah, namun Iran sedang diuji dengan penjajah ini mengekspoitasi orang-orang yang gak punya hati nurani dan akal sehat, sehingga mereka bisa melancarkan serangan dari dalam. Di malam terakhir penjajah menyerang, mereka menyerang Tehran, dan cukup signifikan serangan itu. Itu masih hitungan sehari. Selama 12 hari, banyak warga sipil dan ilmuwan Iran yang gugur. Dan setiap rakyatnya yang gugur, Iran membalas dengan serangan yang sangat dahsyat sebagai hukuman. Apalagi penjajah itu kan sebenarnya pengecut ya, mereka aja menggunakan popok di balik seragam tentara mereka, dan beraninya kepada warga sipil aja, terutama anak-anak dan wanita. Namun, Agama Islam mengajarkan kita untuk membalas orang yang mendzolimi kita dengan setimpal tanpa melampuai batas, sehingga Iran membalas dengan setimpal, dahsyat, namun Iran gak pernah menargetkan warga sipil, rumah sakit, atau apapun yang menyangkut kemanusiaan, meskipun mereka penjajah di israel itu gak pantas dipandang manusia tapi setan-setan, dan ketika mereka para agressor ini meminta damai, Agama Islam meminta kita untuk cenderung kepada perdamaian dan agar kita menaruh kepercayaan kita kepada ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala, RABB kita cukup untuk kita dan orang-orang beriman yang membersamai kita, dan itulah yang diterapkan Iran, menjunjung tinggi Ajaran Islam yang mulia. Iran selalu menegaskan kepada dunia di setiap statement mereka bahwa Iran gak pernah bergantung kepada siapapun selain kepada ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala dan rakyatnya yang beriman dan setia. Demikian juga Yaman. Demikian Aksis Perlawanan. Dan demikian juga dengan Faksi-Faksi Perlawanan di Palestina.
Gaza, Pejuang-Pejuang Perlawanan kalian masih terus berjuang melindungi kalian. Al-Qassam Brigades, Saraya Al-Quds Brigades, Mujahideen Brigades, Salah Al-Din Brigades, Al-Aqso Brigades, Popular Front dan National Resistance Brigades dan dan setiap petarung yang menolak menyerah, dihina, dan dinistakan. Faksi Perlawanan masih terus setia dengan janji mereka melindungi kalian dan tanah kalian. Semoga ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala mengirimkan hamba-hamba-NYA Yang Perkasa nan beriman untuk menemani perjuangan kalian dan Para Pejuang kalian ya.
Gaza, semoga lukamu lekas pulih ya. Sesungguhnya RABB kita DIA-lah Sang Maha Penyembuh.
23-24 Juni 2025
Gaza, aku sungguh-sungguh bingung, kenapa kalian harus sesakit ini? Hatiku bertanya-tanya. Semalam lihat di media Telegram Eye On Palestine, seorang anak laki-laki disana, Qusai Mahmoud Nasr, baru berusia 14 tahun, bercerita mengenai rasa sakit yang dideritanya akibat luka yang menimpanya dalam salah satu serangan bom biadab zionis penjajah di Gaza. Air mata Qusai terus menerus mengalir, mewakili semua rasa sakit yang ditanggungnya. Kata anak itu, rasa sakitnya seperti sedang diadzab, sedang disiksa sepanjang waktu, dia sungguh-sungguh gak sanggup menanggungnya, dan dia mengatakan mati lebih baik, akan lebih baik ketika dia mati saja seperti keluarganya yang lain yang syahid saat serangan itu terjadi.
"Right now, I dont feel alive, I feel I'm dead inside. Actual death would be far easier. Every day the pain gets worse, like I'm living in torment. If I had died with them, I would've gone to ALLAH. It would've been easier for me. Instead of living through this torture. People have been watching us like this for two years. And no one is willing to help. I am begging you, please get me out so I can receive treatment. I can't go on like this. I am begging you, just get me out so I can get medical care."
Dan ini adalah salah satu rasa sakit dari jutaan jutaan rasa sakit Rakyat Gaza. Gaza, kenapa kalian harus sesakit ini? Kenapa kalian harus semenderita ini? Sungguh, aku bingung.. :'(
Mengapa Rakyat yang sangat mulia ini harus sesakit ini, semenderita ini? Dan penderitaan mereka hanya menjadi tontonan masyarakat dunia? Meskipun orang baik yang ada di seluruh dunia ini sangat ingin menolong kalian, Gaza, faktanya, kami memang hanya bisa menonton penderitaan kalian, scroll sana sini, seolah tangis dan darah kalian adalah hal normal. Tapi, aku ingat lagi, semua penderitaan kalian pasti ada Rencana Besar ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala di dalamnya. Aku ingat bagaimana ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala selama sekitar 40-an tahun mempersiapkan Iran untuk membebaskanmu. Iran, bangsa Persia yang ditakuti oleh seluruh negara penjajah, yang sejak dulu menjadi bahan fitnah penjajah karena Iran berdiri teguh membela Palestina. Iran yang sangat maju dalam peradabannya, militernya, sainsnya, dan segala hal tentangnya, Iran, satu dari dua Negara Islam di muka bumi ini yang benar-benar menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup, selain Yaman. Iran, yang telah mengorbankan banyak sekali ilmuwan dan panglimanya untuk Kemerdekaan Baitul Maqdis. Gak hanya Iran. Aku selalu terharu melihat bagaimana Freedom Flotilla Coalition, hanya rakyat biasa, tanpa kemampuan militer untuk melindungi diri mereka, terus menerus berupaya mencoba menolong kalian, Gaza. Diantara mereka telah gugur dibunuh oleh zionis najis itu, diserang, diancam, bahkan yang terbaru, Madleen, krunya sempat ditangkap dan dipenjara oleh penjajah najis itu. Sungguh mereka semua bersedia mengorbankan nyawanya untuk menolongmu, Gaza. Gak hanya itu, banyak anak-anak muda Barat, Eropa and Amerika, anak-anak muda hebat ini menyebut gerakan mereka: Palestine Action, berbekal alat-alat sangat sederhana, beberapa diantara hanya kapak, membuat diri mereka berada dalam resiko yang sangat berbahaya, masuk ke dalam pabrik-pabrik pembuatan senjata, senjata-senjata yang digunakan oleh penjajah untuk membunuh kalian, Gaza. Beberapa dari anak-anak muda hebat ini mendekam di penjara sebagai resiko yang harus ditanggungnya karena merusak persenjataan itu. Rakyat-Rakyat di Barat sana yang bergantungan di kapal-kapal pengangkut senjata dan peralatan perang Amerika-Eropa ke isrewel jahannam, mereka rakyat-rakyat tanpa pelindung ini rela menanggung resiko sangat berbahaya ketika mereka memanjati badan-badan kapal itu untuk menahan kapal untuk pergi. Rakyat kecil yang melawan raksasa-raksasa jahannam.
Gaza, semalam Iran menyerang pangkalan militer Amerika di Qatar. Ah, Gaza, sungguh hatiku rasanya perih banget, bagaimana bisa negara-negara Arab itu mengkhianati kalian! Tahukah, Gaza, Qatar membantu Amerika, pertahanan udaranya mencoba menghalau serangan Iran ke pangkalan militer itu. Pangkalan militer terbesar yang menjadi sumber penderitaan kalian, Gaza. Gaza, sampai kapan Qatar dan negara-negara Arab, rezim-rezim mereka akan menyiksamu? Gaza, sampai kapan negara-negara Arab ini akan menyiksamu? Mengapa mereka tega membawa nama Agama Islam untuk menghalalkan penyiksaan atasmu? Mengapa ketika dua tahun terakhir ini penjajah jahannam itu menyiksamu dengan penyiksaan tiada terkira, mereka rezim dari negara-negara Arab ini: Qatar, Mesir, Jordan, Lebanon, UEA, Bahrain, Iraq, Arab Saudi, dan hampir semua negara Arab kecuali Yaman, hampir semua negara Arab itu berbondong-bondong, bersungguh-sungguh melancarkan penyiksaan atasmu. Sesekali mereka mengirimkan bantuan untukmu, terus menerus berusaha tampil di hadapan dunia sebagai mediator perdamaian di Asia Barat, namun di belakang paling gigih nan tekun melayani kepentingan para penjajah. Mengapa mereka begitu ingin menyiksamu, Gaza? Mengapa mereka bisa setidak-punya hati itu?
Gaza, sesungguhnya semua ini terjadi karena kami semua dikuasai oleh rezim-rezim yang gak mencintaimu, rezim-rezim yang menjadikan Islam sebagai tameng. Negara-negara Islam begitu kaya raya. Segelintir orang yang berkuasa ini tahu bagaimana mengeksploitasi kekayaan itu. Dan kepentingan mereka bertemu dengan kepentingan para penjajah. Kita semua rakyat kadang tidak peduli dengan isu ini. Dan inilah kami sekarang, menyaksikanmu begitu terluka, Gaza, dan kami hanya bisa menyaksikanmu begitu terluka.
Gaza, semoga ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala menyatukan hati kita semua rakyat yang terjajah baik fisik maupun ideologi ya. Semoga kami semua rakyat di dunia ini lapang untuk berkorban ketika kelak tiba waktunya semua aset-aset penjajah dan rezim kaki tangan penjajah itu dihancurkan oleh kekuatan Islam yang sebenarnya. Mungkin ketika itu terjadi, rumah-rumah kami akan ikut terkena serangan, serangan yang pastinya bukan ditujukan untuk kami. Sama seperti serangan Iran untuk menghukum penjajah jahannam di Tel Aviv dan seluruh wilayah jajahan di Palestina, gak ada satupun dari serangan itu ditujukan untuk membunuh bangsa Arab atau penduduk asli Palestina yang berada di wilayah itu. Demikian juga nanti, ketika seluruh pangkalan militer penjajah: Amerika, Inggris, Perancis, German, dan beberapa negara Eropa, yang berada di wilayah Arab: Qatar, Bahrain, Mesir, Jordan, Suriah, dan hampir seluruh wilayah Asia diserang, untuk dihancurkan, diluluhlantakkan oleh Iran atau apapun Kekuatan Islam yang sesungguhnya, banyak dari properti dan infrastruktur publik yang bisa jadi akan ikut terkena imbasnya. Semoga, setelah dua tahun hanya menyaksikan penderitaan Gaza, dan puluhan tahun hanya mendiamkan penderitaan Rakyat Palestina, bahkan turut serta terlibat dalam menyiksa mereka, sadar gak sadarnya kami, semoga setelah itu semua, ke depannya kami akan melapangkan hati menerima semua imbas itu. Jika kami kelak terluka, semoga kami lapang menerimanya, adalah kewajiban kami menanggung luka-lukamu, Gaza. Bukankah kami selama ini telah melukai kalian: Gaza, Palestina, Masjid Al-Aqso, Baitul Maqdis? Mengapa kami tidak boleh balik terluka? Semoga ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala menyatukan hati kami, memalingkannya kepada kebenaran dan ketaatan, mengarahkannya kepada kebenaran dan ketaatan, bersedia berjuang untuk menegakkan kebenaran.
Gaza, Palestine, sungguh aku terluka sekali bagaimana Palestinian Authority yang berada di Ramallah, yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas, 'presiden' yang menunjuk dirinya sendiri itu sebagai presiden, mereka yang paling pertama mengkhianatimu. Saat semua Pejuangmu dan Rakyatmu berjuang melawan penjajah, mereka lah yang paling pertama menangkapimu dan menyiksamu, mendahului penjajah. Ketika Iran menghancurkan pangkalan militer Amerika di Qatar, pangkalan yang menjadi salah satu pusat distribusi persenjataan untuk menyiksa dan menghancurkanmu, Gaza, mereka para pengkhianat ini juga segera berciut di media global membawa nama engkau, Palestina, mereka membawa nama engkau membela sesama pengkhianatnya di wilayah Asia Barat. Sungguh, aku sangat jijik dengan pengkhianatan mereka padamu, Gaza, Palestina. Sungguh aku sangat jijik dengan makar-makar para pengkhianat ini, agenda-agenda mereka. Sebenarnya mereka gak hanya pantas untuk disebut pengkhianat, merekalah penjahat yang sebenanrya.
Gaza, kamu tidak seharusnya sesakit ini. Penderitaan yang luar biasa ini, penderitaan yang kata-katapun gagal menggambarkannya, kalian tidak layak menanggungnya. Gaza, kamu benar, cukuplah ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala bagimu. DIA lah Sebaik-Baik Pemelihara urusan, Sebaik-Baik Penolong, Sebaik-Baik Pemberi Pertolongan. Gaza, hamba-hamba ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala yang benar-benar Beriman, yang benar Imannya, yang setia pada Janji-nya kepada ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala, mereka pasti akan datang menolong dan membebaskamu. Please bertahanlah, Pertolongan itu sungguh sudah sangat dekat. ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala adalah Yang Paling Penyayang diantara orang-orang yang paling penyayang. ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala tidak akan membiarkanmu berjuang sendirian. RABB kita Subhaanahu Wa Ta'ala pasti akan memberikan Pertolongan-NYA. Sungguh ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala yang menggenggam langit dan bumi agar keduanya tidak bergeser sesentipun dari garis edarnya, dan jika langit dan bumi harus bergeser, maka gak ada satupun yang bisa menahannya setelah itu selain ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala, sungguh ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala Maha Penyantun lagi Maha Mengampuni. Semoga kami semua yang masih punya hati nurani ini semakin bergegas membebaskan Baitul Maqdis ya, agar kami layak mendapatkan Ampunan ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala. Sungguh, kami telah berdosa membiarkanmu sesakit ini, Gaza.
21 Juni 2025
Rakyat Gaza kami yang tercinta, Insya ALLAH ketika nanti pengepungan penjajah atasmu telah berhasil diporak-porandakan oleh masyarakat dunia yang sangat mencintaimu, lihatlah dokumentasi ini ya, semoga ini bisa menghibur hati yang telah lama terluka akibat kehilangan dan penyiksaan penjajah atas kalian ya. Selama dua tahun ini kalian bahkan istirahat pun gak sempat. Kehidupan begitu berat. Namun, percayalah, dan dokumentasi ini bukti untuk percaya. bahwa selama dua tahun ini dan belasan serta puluhan tahun lamanya, kalian gak pernah sendirian. Ada banyak banget di luar sana yang berjuang untuk membebaskan Tanahmu yang Suci nan Penuh Berkah dari najis penjajahan. Masyarakat dunia sangat menyayangimu, menyebut namamu dengan penuh kasih sayang, serta rela mengorbankan nyawa untukmu. Insya ALLAH aku akan menunjukkan kepada kalian gimana anak-anak Muda di benua Amerika dan Eropa berjuang untukmu, langsung berhadapan dengan monster-monster. Juga tentang gimana setiap hari ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala melalui Republik Islam Iran yang perkasa dan beriman menghukum para kriminal itu ya.
Dokumentasinya aku simpan disini, agar bisa kalian lihat juga saat kalian udah bebas, tanah kalian udah bebas dari Penjajahan, Insya ALLAH Ta'ala, atas Kehendak ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala. Gaza, Palestina, Insya ALLAH Kemenangan itu udah dekat banget, sungguh lebih dekat dari urat leher, please terus bertahan ya. Semua yang menyayangimu benar-benar sedang berjuang habis-habisan untuk membebaskanmu. Dan mereka melakukannya dengan tulus, senang hati, ingin melihat senyum dan bahagia kalian, karena kalian adalah kompas dari setiap hati yang baik, hati yang mencintai dan membela kebenaran.
Sekarang tanggal 21 Juni 2025, berarti ini udah seminggu lebih sehari setelah hari pertama Hukuman ALLAH Subhanaahu Wa Ta'ala yang sangat dahsyat dan pedih ditimpakan kepada para kriminal yang telah membuat kalian, dan banyak sekali rakyat dari negara-negara yang mereka dzolimi itu, menderita dengan penderitaan yang tiada tara. Gaza kami yang tercinta, bumi Palestina kami yang kami sayangi, ini baru sekitar semingguan, tapi hukuman RABB Langit dan Bumi atas para kriminal itu sangat mengerikan dan semakin hari semakin intens. Kami, yang selama ini menyaksikan penderitaan kalian dari jauh, begitu terluka melihat kami menderita, dan semakin terluka karena sedikit banget yang bisa kami perjuangkan untuk membebaskan kalian dari penderitaan itu, merasa sangat terpana bagaimana ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala menghancurkan para kriminal itu, lewat tangan hamba-hamba-NYA yang setia dan benar.
Gimana ya menjelaskan kedahsyatan hukuman itu? Salah satu contoh nyatanya adalah warga penjajah yang dulu viral di media sosial karena menjadikan penderitaan kalian olok-olokan, sekarang dia viral lagi menangis tersedu-sedu penuh hina karena rumahnya ikut hancur kena guncangan ledakan rudal dari Republik Islam Iran. Padahal itu guncangan aja, lho. Rumahnya bukan target utama. Namun besarnya ledakan dan guncangan yang disebabkan oleh rudal itu cukup menghancurkan rumah si hina dina itu. Itu baru guncangan. GImana kalo rumahnya benar-benar runtuh terus dia berada di bawah puing-puing ya. Pasti kocak banget lihatnya. RABB Yang Maha Mulia bener-bener membalasnya dengan kehinaan. Kami masyarakat dunia tertawa-tawa senang sekali setiap kali mereka para warga penjajah ini berlari terbirit-birit sembunyi takut dihantam.
Maafin kami ya karena udah tertawa duluan sedangkan kalian disana hingga saat ini masih terus dianiaya oleh para kriminal itu. Tapi, beneran, beda. Ketika Gaza dihujani bom oleh para kriminal itu, kami sangat terluka dan marah. Begitu benci pada para kriminal itu. Jijik. Kami marah jika ada dari kalangan kami yang gak boikod produk penjajah. Kami marah dan kami sangat berhati-hati dalam membeli produk sebagai bentuk solidaritas kami. Beda ketika entitas menjijikkan yang merampas tanah kalian ini dihantam rudal, kami masyarakat dunia bersorak sorai, senang sekali. Kami mendukung Republik Islam, siap membela mereka yang Membela kalian, Gaza, Palestine, Al-Quds, Al-Aqso, Baitul Maqdis, Insya ALLAH. Semoga nanti kalian juga bisa menikmati dengan tenang ya mengikuti berita bagaimana mereka para kriminal itu dihukum.
Gaza, mereka para kriminal itu, sudah banyak yang sekarang di bawah reruntuhan bangunan mereka sendiri. Yang belum berada di bawah reruntuhan, mereka sekarang bersembunyi di tempat persembunyian mereka, persis tikus, sembunyi di lobang-lobang, dari pemerintahannya hingga warga ilegalnya, semua ninggalin rumah nyaman mereka dan bersembunyi di parkiran, di bawah tanah, ntalah dimana itu. Uh, aku yakin tikus-tikus pun pasti akan benci banget disama-samain dengan para kriminal itu. Gaza, ini baru seminggu, dan para kriminal itu menderita kerugian yang sangat besar. Nominalnya besar banget sampai aku bingung gimana ngitungnya, terlalu banyak angka nol mengikutinya. Trilliunan pun kayaknya udah lebih deh. Mereka rugi dari berbagai bidang. MIliter mereka udah hancur. Sumber energi mereka udah hancur. Komputasi mereka juga udah hancur. Mereka sangat dekat dengan kehancuran yang sangat dahsyat, sebagaimana Palestina kita yang terkasih sangat dekat banget dengan Kemenangan. Ini sangat penting karena para kriminal itu, sembahan mereka kan ekonomi mereka. Jadi ketika ekonomi mereka lumpuh, sembahan mereka ikut terjungkal. Sembahan yang gak bisa menolong dirinya sendiri dari terjungkal.
Satu hal yang dunia mesti tahu, Gaza, kenapa mereka para kriminal ini ingin banget menghancurkan Republik Islam Iran. Alasannya bukan karena senjata nuklir, gak! Iran gak punya senjata nuklir. Alasannya adalah karena Iran sangat setia membela kalian, Gaza, bumi Palestina, Al-Aqso, Al-Quds, Baitul Maqdis. Aku jadi bingung, apa para kriminal itu memang pada menyembah setan ya. Karena hanya setan yang benci dengan agama Islam dan kemanusiaan. Di luar sana, yang membela dan menyayangi kalian sepenuh hati, Gaza, gak hanya muslim. Berbagai latar. Mereka menyayangi kalian karena kalian emang sangat mulia, Gaza, kemuliaan yang setiap hati rindu menyaksikannya, berada di dekatnya. Hanya setan yang benci manusia. Dan para kriminal itu, mereka benci banget kepada kita manusia. Heran deh! Mereka sebenarnya makhluk apa sih, bertopeng wajah manusia doang.
Tentang Republik Islam Iran, your faithful guardian, sungguh aku iri Para Pemimpinnya gugur dalam keadaan membela kalian, Palestina kami yang kami kasihi. Betapa mulia mereka yang meninggal dunia dalam keadaan membela Kemuliaan dan Martabat Baitul Maqdis.
Para Pelindung kalian sebagian memang telah pergi, Gaza, Palestine, dari pejuang syahid Qassem Soleimeni, Sayyid Hassan, Yahya Sinwar, Muhammad Deif, dan begitu banyak pahlawan berguguran membelamu, menyuburkan tanahmu dengan darah suci mereka, tapi mereka meninggalkan legacy yang sangat hebat, sangat indah, diantaranya yang sekarang ini sedang menghukum para kriminal itu, itu legacy dari para pahlawan kita yang telah gugur. Dan masyarakat dunia masih terus memperjuangkanmu, gak lelah memperjuangkanmu. Dokumentasi ini bukti bagaimana dunia begitu menyayangimu, dengan penuh jerih payah membebaskanmu, begitu sengit melawan segala konspirasi dan pengkhiatan atasmu. Semoga ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala menghukum para kriminal itu untuk kalian dengan hukuman paling kejam yang pernah ada di alam semesta ini ya, Gaza, Palestine. Salam hangat bagi hatimu dan hati para pejuangmu di penjara-penjara penjajah.
Gaza, Palestine, kalian gak sendirian. Dan aku pengen mengakui ini, sebenanrya bukan masyarakat dunia yang membebaskan kalian, Gaza, Palestine. Justru kalian lah yang membebaskan dunia dari kolonialisme dan eksploitasi para kriminal, dan juga dari jahatnya kebencian setan terhadap kemanusiaan. Gaza, gila banget mereka para kriminal itu. Mereka ingin menghancurkan sebanyak-banyaknya manusia. Emang bumi ini bakalan tetap seru kalau hanya diisi beberapa orang? Seluas ini bumi, emang manfaatnya apa kalo bisa dikuasai oleh segelintir oknum jahat itu? Sungguh, Gaza, kalian telah mengajarkan kami bagaimana berjuang untuk kemerdekaan kami sendiri, dari menjadi manusia yang gak berguna seperti para kriminal itu. Sungguh, kalian adalah kompas bagi hati yang mencintai kebenaran dan kebebasan yang bermartabat.
Istirahatlah, Gaza. Istirahatlah, Baitul Maqdis. Istirahatlah Palestina. Nikmatilah bagaimana ALLAH Subhaanahu Wa Ta'ala menghukum dengan sangat kejam penjajah jahannam itu di tangan hamba-hamba-NYA yang sangat menyayangimu.
Gaza, ini dokumentasi kehancuran para kriminal jahannam itu ya. Semoga senantiasa memberikan kebahagiaan dan kepuasaan di hati kalian yang begitu mulia.
baktikita-masadepan.com © 2025